Pesona Cagar Budaya Astana Gede Kawali - Kalau kita artikan kedalam Bahasa Indonesia Astana Gede ini maka Astana=Makam,sedangkan Gede=Besar, jadi Astana Gede Kawali adalah Makam Besar yang berada di daerah Kawali. Seperti janji saya kemarin di Pesona Kawali Ciamis, Nyiar Lumar dan Prasasti Astana Gede, bahwasanya saya akan melanjutkan tulisan yang sempat terpotong karena tugas negara. Namun ini berarti harus menjadi tiga judul yang saling berkaitan agar ceritanya tidak menggantung.Dari Pesona Kawali Ciamis,Nyiar Lumar dan Prasasti Astana Gede ini telah saya penggal menjadi:
3. Nyiar Lumar Menjadi Ikon Kota Kawali
“Cagar budaya adalah kegiatan untuk menjaga atau melakukan konservasi terhadap benda-benda alam atau buatan manusia yang dianggap memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Di Indonesia, benda cagar budaya harus berumur sekurang-kurangnya 50 tahun (UU No.5 tahun 1992). Benda cagar budaya tidak hanya penting bagi disiplin ilmu arkeologi, tetapi terdapat berbagai disiplin yang dapat melakukan analisis terhadapnya. Antropologi misalnya dapat melihat kaitan antara benda cagar budaya dengan kebudayaan sekarang”.
Pada saat ini Kawali hanyalah sebuah kota kecamatan, tetapi keberadaannya telah terukir dalam sejarah sejajar dengan kota Bogor sebagai Ibu Kota kerajaan Padjadjaran. Di Cagar Budaya Astana Gede terdapat peninggalan sejarah yaitu berupa prasasti, yang merupakan cikal bakal kerajaan pajajaran yang dibuat pada masa pemerintahan Prabu Niskala Wastu Kencana. Astana Gede Kawali dikenal sebagai komplek peninggalan sejarah dan budaya masa Iampau, yaitu pada masa kerajaan Galuh sekitar abad ke-13 Masehi. Pesona dari Cagar Budaya Astana Gede Kawali ini mulai dilirik dan dikelola oleh BP3 Banten tahun1985.
Astana Gede Kawali merupakan pusat pemerintahan kerajaan Sunda-Galuh. Raja-raja yang pernah bertahta di tempat ini adalah Prabu Ajiguna Linggawisesa, yang dikenal dengan sebutan sang lumah ing kiding, kemudian Prabu Ragamulya atau Aki Kolot, setelah itu Prabu Linggabuwana yang gugur pada peristiwa bubat, Rahyang Niskala Wastukancana yang meninggalkan beberapa prasasti di Astana Gede, dan Dewa Niskala anak dari Rahyang Wastukancana. Lokasi peninggalan sejarah dan purbakala ini tepatnya berada sebelah utara atau 27 km dari ibukota Kabupaten Ciamis,yakni di Dusun lndrayasa Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis.Apabila ditempuh dengan kendaraan baik motor ataupun mobil lamanya sekitar 45 menit.Keadaan jalan cukup baik karena sudah mengalami pengaspalan,sehingga tidak sulit dijangkau.
Sumber tulisan ada di: Lokasi Cagar Budaya Astana Gede Kawali
Bersambung ke .......Lokasi Cagar Budaya Astana Gede Kawali
Akhirnya form komentarnya nongol juga...seraaaaang!..hehe. Artikelnya memang harus terus dilanjutkan, tentunya dengan judul yang berbeda. Satu hal yang didapat, ternyata Bogor dulunya adalah downtownnya Padjadjaran...nice post Sob and happy blogging
ReplyDeletepostingan yang menarik Kang, saya bisa mengetahui sisi lain (jaman baheula) tentang Ciamas dari Cinta Deras.
ReplyDeletesalam
@Iskaruji dot com
ReplyDeleteTadi lagi edit postingan Gan,makanya tak kasih SIK,surat ijin komentar,hehehe.Benar Gan,karena ternyata Prabu Siliwangi juga betah tinggal di Bogor,hehehe.
@Ya Kang,semoga Ciamis bisa setenar Sumedang dengan segala potensinya.
padahal ini nih yg mau ane serang duluan,, ehh malah telat ,, wkkwkwkw.. daerah disana adem2 ya sob,, jadi pengen ane domisili disana ngeliat foto2 diatas ,, masih bersih dan bebas polusi, pasti sehat kalo domisili disana,, hehehhe,,
ReplyDelete@Rama88
ReplyDeleteSama saja sob dibelakang juga dapat pertamax,tapi pertamax jelek hasil campuran oli bekas,hehehe.
Daerah Kawali Insya Alloh belum tercemar polusi seperti kota besar,Kawali welcome untuk orang-orang shaleh seperti Rama,hehehe.Makasih ob,happy blogging ajah.
makasi artikelnya
ReplyDeletenambah2 wawasan nusantara nih...
biar semakin love indonesia
@Rezki Ji
ReplyDeleteYa sob,biar lain kali bila Rezki jalan-jalan ke daerah Jawa Barat bisa singgah di Kawali karena telah membaca postingan ini.Makasih sudah bisa berbagi disini,happy weekend and happy blogging.
ARTIKELnya disini Begitu Lengkap BGT Pembahasannya yach...
ReplyDeleteAyas gak bisa ngebayangin neh... udah habis waktu berapa Hari/Jam dari ngumpulin bahan sampek Ngetiknya hingga jadi sebuah Artikel yg MANTAAFFF BGT kayak gini Boss???
Hmmm,,,,, SALUT BGT Boss!!!
Plok....Plok....Plok...
@Bagio Bagio
ReplyDeleteYup,sob.Darah Rn hanya dialiri oleh darah Kawali dan Panjalu,tapi bukan tidak mungkin bila Rn pun mengungkap keelokan daerah wisata lain.Darah boleh Kawali namun hati dan jiwa tetap Indonesia,bukan begitu Yas? Lho ko plok,plok,plok...pake R dunk biar jadi prok,hehehe.Makasih,salam hangat satu jiwa(pinjam dulu salammu,hehehe).
wew astana gede kawali
ReplyDeletedeket ma daerah asal saya
tapi sayang belum pernah kesana
hehehe
kaya banget indonesia ya...tetapi kenapa rakyatnya banyak yg miskin??
ReplyDeleteAstana Gede Kawali kayaknya menarik tuh untuk wisata
ReplyDeleteterus klola blog nya mas...kalau bisa foto2 nya lebih komplit lagi, supaya pembaca bisa lebih detail melihat setiap sudut di Astama Gede, juga asal mula sejarah nya lebih di perdalam lagi, untuk menambah pengetahuan para pembaca, trm ksh
ReplyDelete@KIARA Entertainment
ReplyDeleteDengan segala keterbatasan bahan untuk Kawali ini,karena bahan sesungguhnya tertinggal di Ciamis.Ini juga terdorong dari cintanya saya terhadap aset berharga yang berada ditempat kelahiran saya,saya kumpulkan dari pencarian google.Insya Alloh kedepannya Kang,saya sekarang berada jauh di wilayah timur Indonesia.Makasih sarannya,happy blogging.