Menilai Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu
Inginnya sih tiap coretan
di Cinta Deras tidak keluar dari jalur penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar,namun apa boleh dikata karena saya pun lagi belajar,Belajar Berbagi Cinta Dalam Indahnya Kebersamaan Blogger.Jika masih banyak bahasa baku yang
rancu,mohon untuk dimaklumi.Dari semenjak pagi hingga coretan ini dipublish tak
hentinya saya memikirkan hanya sebuah kata “menilai” dalam dua paragraf dibawah.
Hati-hatilah terhadap artikel blog kita dalam memberi screenshot atau kata-kata karena orang akan begitu mudahnya menilai seseorang hanya berdasarkan pada presepsi pribadi.Betapa gampangnya orang memberikan penilaian kepada
orang lain.Menilai
tanpa melihat dari berbagai sudut pandang yang lain.Ironisnya,tidak tahu apakah yang di screenshoot itu fakta atau hanya sebuah fantasi.Kasihan yach bila yang melakoni peran antagonis di sebuah film atau sinetron jadi bulan-bulanan kegemasan pans-nya? Cinta Deras adalah cinta yang beragam,boleh kita fantasikan keberbagai masalah yang nyata-nyata ada dikehidupan umat manusia.
Paragraf 2:
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu Memberi angka atau Menilai.Angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik.Angka yang diberikan kepada setiap anak didik biasanya bervariasi,sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari hasil penilaian guru,bukan karena belas kasihan guru.Menilai merupakan motivasi yang cukup untuk memberikan rangsangan kepada anak didik guna mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan motivasi belajar mereka di masa mendatang.
Nach,yang menjadi pertanyaan saya,apakah kata menilai dari kedua paragraf diatas itu termasuk kedalam Homofon,Homograf,Homonim atau Polisemi? Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu akan membagi ilmunya dengan kita,karena varian kata bagi Pak Yadi adalah hal yang mudah.Mari kita belajar,belajar dan belajar untuk hal apapun.
Paragraf 2:
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu Memberi angka atau Menilai.Angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik.Angka yang diberikan kepada setiap anak didik biasanya bervariasi,sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari hasil penilaian guru,bukan karena belas kasihan guru.Menilai merupakan motivasi yang cukup untuk memberikan rangsangan kepada anak didik guna mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan motivasi belajar mereka di masa mendatang.
Nach,yang menjadi pertanyaan saya,apakah kata menilai dari kedua paragraf diatas itu termasuk kedalam Homofon,Homograf,Homonim atau Polisemi? Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu akan membagi ilmunya dengan kita,karena varian kata bagi Pak Yadi adalah hal yang mudah.Mari kita belajar,belajar dan belajar untuk hal apapun.
karena pakai istilah paragraf. maka kata di atas termasuk homografsolensis. xixixixixixixi. auk ah hahaha. sueer ane ddari daulu kala kalau pelajaran bahasa paling ga nggeh. hehehehe. nice share sob happy blogging
ReplyDeleteKalau saya boleh menilai pakai jemari saya maka saya nilai "dua jempol" hehehehehe...
ReplyDeleteBelet abdimah kana pelajaran bahasa indonesia teh...
happy blogging
Hhaha, trims review-nya, sob....
ReplyDeleteKata 'menilai' di sini termasuk Polisemi, sob, bukan Homonim.....
Homonim itu bentuk dan pelafalan kata-katanya sama namun berbeda makna. Contoh: Ia terkena bisa ular namun masih bisa bernafas (kata bisa di sini memiliki makna berbeda).
Polisemi adalah dua kata yg sama bentuk dan pelafalannya namun masih memiliki hubungan makna, salah satu katanya bermakna kias. Contoh: Anak buah presiden itu adalah anak saya (Anak di sini masih ada hubungan makna, anak yg pertama bermakna kias, anak yg kedua bermakna sebenarnya).
Untuk postingan sobat ini, paragraf 1 merupakan kata bermakna kias, paragraf 2 bermakna yg sebenarnya. Ini disebut Polisemi....
Trims
aduh maaf empunya blog, saya tidak begitu paham dengan bahasa indonesia..
ReplyDeletesaya belum bisa berahsa indonesia dengan baik dan benar
bahasa indonesia menjadi pelajaran yang tidak boleh dianggap ringan kalau begitu ya.
ReplyDeletememberi angka jauh lebih mudah dari pada menilai, dunia pendidikan kita sepertinya sudah bergeser pada memberi angka bukan lagi menilai.
@Wisata Murah
ReplyDeletePos ini mengingatkan saya pada teman yang suka sekali ghibah.Menilai hanya dari satu sisi saja.Sama saja sobat,kalaupun saya pintar menggunakan bahasa Indonesia dengan cara baik dan benar tak khan ada postingan ini,hehe.Makasih Mas,happy blogging.
@Haduh..saya salah ngasih judul,seharusnya "Menilai Kawali dari Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu".Target SMP Negeri Kawali jadi lepas,hehe.Tapi memang semuanya akan kita dapatkan dari senangnya kita "belajar".Ada pepatah Sekali merengkuh dayung,dua tiga pulau terlampaui,pepatah inilah jadi target pula.Pelajaran didapat,postingan terisi.Barokalloh Pak,amin.Makasih Pak,happy blogging aja.
@Royan Sableng
Ya sop,klo dalam pelajaran bahasa daerah kita mengenal Undak Unduk Basa karena banyak ragam dalam penggunaannya,maka bahasa Indonesia juga beragam dalam penerapannnya dan lafalnya.
Makasih sobat,selamat datang kembali,kemana saja nieh lama kita tak bersua di dunia maya ini? Tentunya sukses sll untukmu.
@Ubi Cilembu
Sama dengan bahasa Sunda,Bahasa Daerah lebih sulit dipelajari.Dulu nilai ujian saya bahasa daerah 6 sedang bahasa indonesia 8 khan aneh.
Itulah Kang mumpung masih banyak kesempatan,masih banyak waktu mari blog kita ini dijadikan sarana belajar yang bermanfaat.Makasih ya,happy blogging.
@Yadi Karnadi
ReplyDeleteHaduh..saya salah ngasih judul,seharusnya "Menilai Kawali dari Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu".Target SMP Negeri Kawali jadi lepas,hehe.Tapi memang semuanya akan kita dapatkan dari senangnya kita "belajar".Ada pepatah Sekali merengkuh dayung,dua tiga pulau terlampaui,pepatah inilah jadi target pula.Pelajaran didapat,postingan terisi.Barokalloh Pak,amin.Makasih Pak,happy blogging aja.
Gak mahir sama sekali urusan ginian, sayya wong jowo dan susah berbahasa indonesia dgn baik dan benar, tp sayya suka kromo inggil, bahasanya sangat santun, lenbut dan enak didengar.
ReplyDeletehomosapiens aja deh ^^
ReplyDeleteNice review Sob...Moga kita banyak belajar dari blog edukasi ini...happy blogging
ReplyDelete