Kisah Siti Dan Rusli. Kisah yang saya ambil dari Program TV Trans 7 sore tadi. Orang Pinggiran menjadi tontonan keluarga yang sangat sarat makna hidup dan bisa menjadi tolok ukur rasa syukur hidup kita kepada Allah SWT.. Potret hidup orang-orang susah yang selalu bergelut dengan perjuangan hidup demi menjalani hidup yang serba kekurangan akan bisa memberikan pelajaran bagi kita, khususnya anak-anak agar bisa menjadi orang yang senantiasa bersyukur dan berbelas kasih pada sesama.
Kisah Siti Dan Rusli ini begitu menyentuh hati,hingga tak terasa air mata ini menetes begitu deras.Betapa anak-anak seperti Siti Dan Rusli ini terampas masa kanak-kanaknya hanya karena untuk berjuang demi hidupnya.Keikhlasan Siti menjadi pemicu terlahirnya postingan ini. Sangat kontras bila kita bandingkan dengan kehidupan para koruptor Indonesia. Sungguh kita geram dengan ulah koruptor ketika mereka begitu mudahnya mengeluarkan uang beratus-ratus juta hanya ingin melihat pertandingan tenis,padahal nyata-nyata dia masih dalam status tahanan. Andai saja koruptor kita punya hati dan rasa malu,maka dari Siti dan Rusli lah mereka mesti belajar banyak tentang kehidupan yang sebenarnya.
Setiap hari Siti harus sekolah dalam kondisi bangunan yang rusak disana sini,namun tidak membuat sekolah ini ditinggalkan. Bagi para siswa di sekolah Madrasah Al- Falah adalah sekolah yang terdekat untuk menuntut ilmu. Rusli yang menderita kelumpuhan, kondisi tubuh yang tidak sempurna bukan halangan untuk Rusli berprestasi di sekolahnya. Dan Siti yang selalu setia menggendong Rusli setiap berangkat dan pulang ke sekolah.
Siti adalah contoh dari salah satu anak Indonesia yang kurang beruntung. Di usia yang masih belia Siti sudah mengerti bagaimana sulitnya mencari rejeki. Tentu saja selain harus bersusah payah mengumpulkan buah menteng,Siti juga harus sabar menawarkan dagangannya. Maklum saja buah menteng ini hanya digemari penduduk sekitar,itupun tak semua orang berminat. Jalan nasib yang ditempuhnya memang harus diwarnai dengan kerja keras tanpa ada kesempatan untuk banyak bermain seperti teman-temannya yang lain.
Menjadi seorang perempuan membuat Siti harus mengenal pekerjaan rumah lainnya,walaupun seharian ia lelah menjaga Rusli dan berjualan,setumpuk pekerjaan lain harus ia selesaikan.Siti memang tinggal sama kakek neneknya dan Rusli sang paman.Cucu dari pasangan Ade Atmaja ini sudah dititpkan oleh kedua orang tuanya kepada sang nenek,lantaran letak sekolahnya lebih dekat bila ditempuh dari rimah sang nenek.Siti tanpa kenal lelah mau mengumpulkan kayu untuk keperluan sehari-hari di rumah.Padahal seringkali kayu yang ia peroleh ukurannya terbilang besar.
Tak hanya Rusli yang bersedih,Atmaja sang ayah merasakan hal yang sama.Ia tak tega melihat kondisi Rusli yang kian lemah tubuhnya. Atmaja sebenarnya ingin sekali mengobati Rusli,membawa Rusli ke dokter agar mendapat penangan yang semestinya,namun apa daya ia seorang buruh tumbuk padiyang hanya mendapatkan uang sebesar Rp.15.000 per hari.Setitik harapan dihati Atmaja,kemauan Rusli untuk sekolah memantikan semangat baginya.Ia berjanji kepada Rusli,jika Siti tak sanggup lagi menggendongnya ke sekolah,ia-lah yang akan menggendongnya sampai tubuhnya tak sanggup lagi bekerja.
Sumber:
Trans TV
http://www.mytrans.com/video/1314/kisah-siti-rusli/
https://mbajengbremana.wordpress.com/cermin-hidup/kisah-hidup-si-siti-dan-rusli/
Setiap hari Siti harus sekolah dalam kondisi bangunan yang rusak disana sini,namun tidak membuat sekolah ini ditinggalkan. Bagi para siswa di sekolah Madrasah Al- Falah adalah sekolah yang terdekat untuk menuntut ilmu. Rusli yang menderita kelumpuhan, kondisi tubuh yang tidak sempurna bukan halangan untuk Rusli berprestasi di sekolahnya. Dan Siti yang selalu setia menggendong Rusli setiap berangkat dan pulang ke sekolah.
Siti adalah contoh dari salah satu anak Indonesia yang kurang beruntung. Di usia yang masih belia Siti sudah mengerti bagaimana sulitnya mencari rejeki. Tentu saja selain harus bersusah payah mengumpulkan buah menteng,Siti juga harus sabar menawarkan dagangannya. Maklum saja buah menteng ini hanya digemari penduduk sekitar,itupun tak semua orang berminat. Jalan nasib yang ditempuhnya memang harus diwarnai dengan kerja keras tanpa ada kesempatan untuk banyak bermain seperti teman-temannya yang lain.
Menjadi seorang perempuan membuat Siti harus mengenal pekerjaan rumah lainnya,walaupun seharian ia lelah menjaga Rusli dan berjualan,setumpuk pekerjaan lain harus ia selesaikan.Siti memang tinggal sama kakek neneknya dan Rusli sang paman.Cucu dari pasangan Ade Atmaja ini sudah dititpkan oleh kedua orang tuanya kepada sang nenek,lantaran letak sekolahnya lebih dekat bila ditempuh dari rimah sang nenek.Siti tanpa kenal lelah mau mengumpulkan kayu untuk keperluan sehari-hari di rumah.Padahal seringkali kayu yang ia peroleh ukurannya terbilang besar.
Tak hanya Rusli yang bersedih,Atmaja sang ayah merasakan hal yang sama.Ia tak tega melihat kondisi Rusli yang kian lemah tubuhnya. Atmaja sebenarnya ingin sekali mengobati Rusli,membawa Rusli ke dokter agar mendapat penangan yang semestinya,namun apa daya ia seorang buruh tumbuk padiyang hanya mendapatkan uang sebesar Rp.15.000 per hari.Setitik harapan dihati Atmaja,kemauan Rusli untuk sekolah memantikan semangat baginya.Ia berjanji kepada Rusli,jika Siti tak sanggup lagi menggendongnya ke sekolah,ia-lah yang akan menggendongnya sampai tubuhnya tak sanggup lagi bekerja.
Sumber:
Trans TV
http://www.mytrans.com/video/1314/kisah-siti-rusli/
https://mbajengbremana.wordpress.com/cermin-hidup/kisah-hidup-si-siti-dan-rusli/
Oleh karena itu kita patut bersyukur pada Allah SWT atas anugerah yang kita peroleh
ReplyDeletesangat terharu say ketika menyaksikan acara ini di tran7.....
ReplyDeleteFalah Mulyana kembali berkunjung di blog sobat sebelum melakukan aktifitas,,,,,
Nice share sobat and happy blogging
dari cerita siti dan rusli yang kemarin saya tonton juga,... saya sangat terharu dan mendaptkan pelajaran yang sangat berharga,.. aku sampai meneteskan airmata melihat kehidupan rakyat indonesia,... ternyata masih banyak yg seperti itu contohnya yang ini,... kembali ke diri sendiri bahwasanya kita harus selalu bersyukur apa yang didapat di hari ini,... nice share
ReplyDeletesangat mnyentuh, semestinya bsa mnyadarkan mreka yg bergelimangan harta hasil jrih payah rakyatnya, kontras skli dbanding klangan elit yg sering mngumbar kmewahan...ironis
ReplyDeletesaya sering ngga tahan kalau melihat kisah seperti ini, pasti bremes mili(berkaca2 nontonnya)...sering berucap Alhamdulillah saja atas apa yang kita miliki sekarang, diluar masih banyak Rusli dan siti yang lain, kadang sering berfikir apa yang dapat kita buat untuk mereka? selain mendo'akan agar hari esok mereka akan menjadi lebih baik.
ReplyDelete"10 blog sunda" adakah ide untuk berbuat lebih dari sekedar ng'Blog??