Kakas,setelah aku mengenalmu lebih jauh, kau semakin membiusku. Bisikkan hati ini semakin jelas. Sejelas noktah cinta yang tercipta tanpa sengaja, kau belahan jiwaku! Dan akupun menjawab dengan yakin, “semua yang ada padamu, membuatku jatuh cinta.” Lalu katamu, “aku sudah ada yang punya!” Ya, aku tahu sayang. Tanpa perlu kau jelaskan, aku sudah tahu kalau kau sudah ada yang memiliki. Tapi cinta ini, semakin aku diamkan, amukkannya semakin membabi buta. Batu karang ditengah lautan sanggup menerima setiap hempasan ombak sedahsyat apapun. Tapi hatiku bukan batu karang, hatiku hanya seonggok daging merah yang senantiasa berdenyut. Yang tak kuasa menahan setiap terjangan badai ombak sang pencinta.
“Kamu gila!” katamu waktu itu. Aku akan marah kalau dokter jiwa atau orang lain yang mengatakan itu padaku. Tapi saat kalimat itu terucap dari bibirmu, aku hanya bisa tersenyum. Ya, aku memang gila. Gila karena tak pernah menganggapmu biasa. Gila karena selalu menempatkanmu sebagai satu-satunya tokoh utama dalam dunia khayalku, sebagai lamunan terindahku. Karena hanya dalam lamunan aku bisa memilikimu, bisa membelai mesra rambutmu, mengusap lembut kulitmu, memeluk hangat tubuhmu, dan mencium aroma wangimu.
Dalam diam, dalam angan, dalam lamunan … pernah terpikir dan membayangkan, andai aku punya satu ilmu yang dengan kekuatannya bisa merebut dirimu darinya. Maka akan aku lakukan itu, akan kujaga dirimu, dan akan kujadikan dirimu seorang bidadari dalam taman kehidupanku di dunia fana ini hingga kelak di alam keabadian.
Tahukah dirimu bahwa … aku selalu memulai hari dengan sebuah kerinduan dan mengakhirinya dengan khayalan paling tinggi. Semua tentang dirimu! Dan aku tak pernah jera untuk selalu mencintaimu, tak pernah bosan untuk senantiasa merindukanmu.
Kakas …….hari ini kangenku tak tertahankan ,lihatlah aku sayang…, begitu menderitanya aku ketika merinduimu!
Sumber tulisan:
Sungguh saya lupa sumbernya,andai anda pemilik tulisan ini mohon untuk memberitahu saya dikotak komentar dibawah postingan ini,sekaligus saya minta maaf atas ketidak-nyamanan ini dan saya bersedia menghapusnya!
Tulisan yang bagus, dengan menulis merupakan salah satu obat untuk meringkankan beban yang ada di pikiran kita, happy wraiting, happy bloging...salam
ReplyDeletepost yang mantap cuy...
ReplyDeleteterus berkarya.
oh yah cuy maksudnya gimana?
gak bisa tampil komentarnya di http://www.manrengat.co.cc/
ane agak bingung, apalagi sobat bilang gak ada ennternya, bisa dijelaskan cuy?
Dulu saya pernah merasakan apa itu cinta tapi sekarang ga' coz aku takut ama yang namanya cinta..(phobia ama cewek)
ReplyDeleteWaww....mantep hihihi..
ReplyDeleteane sama kayak bro anaz..phobia ama cinta.bukan ama cewekk..wkwkwk
*gak baca seluruhnya....
lagi jatuh cinta nih kaya nya sobat yang satu ini...hehehe...apa kabar sob ? lama ta jumpa :D
ReplyDeleteSiapapun penulisnya, yang jelas keagungan cinta memang tak ada batasnya, begitupun sebaliknya kebusukan cintapun demikian. masing2 pribadi mempunyai penilaian tersendiri itu bisa terbaca melalui tarian jemari...
ReplyDeletehahaha, begitu menderitanya begitu aku merindukanmu, prok prok prok,, kata kata maut yang bisa memporak porandakan hati. hehe
ReplyDelete