Menjawab Komentar Yang Tidak Bisa di Publikasikan

   Suratmu sudah aku terima,,meski dalam komentar blogku  Sesuai inginmu……, tidak akan ku publikasikan. Ini jawaban yg bisa ku sampaikan untukmu.Teruslah berjuang untuk kesembuhanmu,karena hanya air mata  dan doa suci yg bisa kupersembahkan bila mendapatkan kabar kamu didera penyakit lagi.

    Sekarang aku bisa gembira di dunia baruku tanpamu.Enam bulan bisa kulalui dengan “selamat”, walau kadang kehampaan datang menerpa diriku.Selalu ….,kenangan manis itu membayang dan menghantui hidupku.

     Tidaklah sayang……….,

     Hak hidupmu sudah sepenuhnya telah “kubebaskan”,dan aku telah membuktikan bahwa bukan mulutku yang mencintaimu namun hatiku. Aku berharap setialah pada “keyakinanmu” yang sekarang,jangan pernah tergoyahkan karena aku masih hidup.Biarkan saja cinta kita yang pernah ada menghiasi buih-buih ombak di lautan. Karena seperti halnya buih ombak itu,cinta kita akan tetap ada  dan abadi namun tak akan pernah bisa kita meraihnya.

    Satu pintaku sekarang……,biarkan jendela fesbookmu terbuka jangan pernah lagi saling memblokir pertemanan.Karena fb itu satu-satunya peninggalanmu yang bisa kulihat,Ok ?

Lampu sudah menyala sayang….,konsentrasiku terpecah dengan kegiatan rutin yg harus segera ku selesaikan.Salam saja untuk keluarga besarmu.Makasih tuk “suratnya”,segera sembuh saja, doa tulusku untukmu senantiasa kupanjatkan untukmu,Amin !