Terima Kasih Cinta

  Bagi orang yang melankolis, percaya atau tidak, kenangan akan cinta pertama begitu membekas. Luka karena cinta pertama sangat sulit diobati. Bahkan ketika luka tersebut sembuh, bekasnya akan tetap ada di sana. Setiap perkataan, sikap, benda, permintaan, apa saja darinya mengendap dalam otak dan bangkit kapan saja setiap kita menemukan hal-hal yang bisa membangkitkan kenangan.

        Dulu...,kamu adalah satu-satunya wanita yang ada dihatiku,satu-satunya wanita yg paling aku cintai dan aku sayangi.  Kamu satu –satunya sosok sempurna yg  aku punya,hingga semua asa dan citaku hanya kamu seorang! Kamu adalah cita-cita tertinggiku…..,aku ingin selalu bersama…. merajut hidup dalam suka ataupun duka.Aku masih menyimpan kata sejati untuk cintaku,dan aku tak akan lelah mengejar arti sejati itu dari dirimu,dari cintamu,dari cinta kita!

       Kehadiranmu saat ini,merupakan kebahagian tak terhingga untukku.Karena penantian panjangku dan pencarian cintaku setidaknya sekarang ini sudah sedikit mendekati akhir.Aku telah menemukan hatiku lagi.Meski kita berada dalam “dunia lain”,dalam suasana dan kondisi yg berbeda dengan masa itu….tapi sungguh aku menikmati semua waktu yang ada. Walau hanya dalam dunia maya kita bersua,walau hanya dalam nada kita mendengar suara, nuraniku menyimpan harap jadi nyata,berharap satu waktu kita bisa bertemu, serta berharap dapat memiliki hatimu untuk selamanya.Gila, Spam...,Hahaha !  Geli …! Umpatan lucu yang keluar dari bibir indahmu.Kadang aku senyum sendiri,bila mengingat ini.

    Tulisan ini kudedikasikan khusus untukmu,aku sangat berterima kasih atas semua kecintaanmu terhadapku.Tak ada kebahagiaanku selain dicintaimu! Aku janji tak akan lelah tuk terus menjaga hatimu dan mencintaimu setulus hati dan jiwaku!  Heem..,
Wahai yang bertahta  dihatiiku....,jawab satu pertanyaanku , masih bolehkah aku bertemu walau hanya sekedar menatap dan mencium aroma harum rambutmu?

Ket:
Thank!