Sendok Cinta

Cinta,adalah bahasa universal yang tidak dibatasi oleh suku,usia,agama,budaya,status sosial.Ketika kita memilih untuk mencintai,akan ada satu kedamaian dan kebahagiaan di hidup kita yang tidak akan pernah dapat dituker oleh uang,kecuali dengan sendok, Sendok Cinta atau Lovespoons,ngaco mode on.

Di Wales atau umumnya di Eropa terutama negara-negara Celtic ada kebiasan seorang pemuda menghabiskan berjam-jam mengukir sebuah sendok untuk diberikan kepada  seorang gadis dengan harapan si gadis tersebut bisa menerima cintanya.

Kita flashback ke tahun 1986,ibu Anita akan sangat kalang kabutnya ketika sendoknya hilang,daripada kehilangan anaknya.Satu cerita konyol yang ditulis oleh Hilman Hariwijaya dalam Novel Lupus.Lupus identik sekali dengan permen karet yang tak pernah lepas darinya.Model rambut berjambul yang sering dihina Lulu dengan sebutan sarang Burung.Sifatnya yang konyol, hingga membuatnya disukai oleh seluruh teman-temannya.Sederet gadis yang pernah menjadi kekasihnya,seperti Poppy,Rina,Happy,hingga Nessa,selalu mewarnai kehidupannya.

Nach karena sendok yang jadi model utamanya dari tulisan ini maka perlu kita ketahui asal usulnya karena sendok ini senantiasa setia menemani kita setiap hari,hehe lebay. 

Sendok Menurut sumber ternyata telah dipakai oleh kita sejak Zaman Paleolitikum,dimana sendok diawali dari bahan kulit kerang,kulit kayu,bahkan dari daun-daunan.Nama sendok sendiri diambil dari nama latin yang disebut “Cochlea” yang berarti “Kulit Kerang berbentuk Spiral”.Dengan perkembangannya saat sendok sudah memanfaatkan kayu mereka pun menyebutnya dengan "Spon" yang memiliki arti “Serpihan atau Potongan kayu”.Dengan nama tersebut pun nama ini berkembang sampai ke Eropa dengan bentuk unik yaitu dimulai "Ligula" dengan ujung yang bulat yang tampak seperti mangkuk serta "Cochleare" yang memiliki bentuknya kecil dengan ujung bulat.