Serangga Tomcat termasuk kepada keluarga kumbang Paederus Fuscifes, sebenarnya tidak menyengat atau menggigit,namun kumbang ini mengeluarkan toksin atau racun bila bersentuhan langsung dengan kulit manusia.Selain bersentuhan langsung,racun tomcat bisa menyebar secara tak langsung bisa melalui palaian atau benda lain yang terpapar cairan racun serangga tomcat ini.
Habitat alami Kumbang Paiderus
Fascifus ini adalah sawah dan rawa. Serangga tomcat sebenarnya menguntungkan
para petani karena tomcat merupakan predator bagi hama wereng.Namun di area
perkotaan Tomcat hidup dikawasan taman kota,biasanya tomcat memakan telur
serangga pemakan daun yang terdapat dihabitatnya.Kumbang Tomcat ini aktif pada malam hari,ia kan tertarik dengan cahaya maka antipasinya matikan lampu bila malam hari.
Apakah Tomcat menyebar?
Menurut Guru besar ilmu serangga dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Aunu Rauf, menampik isu bahwa tomcat menyebar. "Tomcat ini memang sudah ada di tiap daerah. Jadi tidak menyebar. Siapa pun bisa kena serangga ini dan itu sudah lama," ungkap Aunu saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/3/2012). Hari mengakui bahwa serangan tomcat di Surabaya memang fenomenal karena menelan korban cukup banyak. namun, ia menghimbau agar masyarakat tak perlu terlalu khawatir. "Serangan ini tidak akan berlangsung lama, paling banter satu bulan," katanya.
Tips Bila Tersengat Tomcat :
1. Bila Tomcat hinggap di tubuh,cukup kibaskan atau ditiup serangga ini.
2. Bilas bagian tubuh yang dihinggapi Tomcat dengan air sabun.
3. Beri salep salep anti bakteri, Hydrocortison atau yang sesuai dengan petunjuk dokter.
Sumber:
Kompas com
Kompas com
SOCIALIZE IT →