Indonesia Terpuruk - Tim Bulutangkis Indonesia Terpuruk. Titel sesungguhnya Tim Bulu Tangkis Indonesia Terpuruk, namun ketika melihat Pemain ISL yang Kehilangan Haknya Membela Nama Indonesia Menghadapi Inter Milan di Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu, maka terpotong menjadi Indonesia Terpuruk.
Bulu Tangkis, salah satu cabang olahraga paling memasyarakat dan terpopuler ini pun tak bisa berbuat banyak di ajang Internasional. Tragis memang, namun inilah kenyataannya.., sangat memprihatinkan.
Kisruh PSSI, kalah menyakitkan di Piala Thomas dan Piala Uber. Sesungguhnya ada apa dengan Indonesia? Namun bagi pelaku antagonis yang senang Indonesia Terpuruk, selalu akan punya jawaban tepat; "Kita perlu bebenah dan belajar dari kekalahan ini."
Kisruh PSSI, kalah menyakitkan di Piala Thomas dan Piala Uber. Sesungguhnya ada apa dengan Indonesia? Namun bagi pelaku antagonis yang senang Indonesia Terpuruk, selalu akan punya jawaban tepat; "Kita perlu bebenah dan belajar dari kekalahan ini."
Tim Piala Thomas Indonesia tersingkir secara menyakitkan di perempat final setelah dikalahkan tim papan bawah, Jepang. kekalahan ini adalah prestasi terburuk dalam sejarah yang dialami Tim Thomas Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak tahun 1958 Indonesia gagal melaju kebabak semifinal, lebih tragisnya lagi Indonesia dikalahkan oleh Jepang yang notabene bukan tim papan atas, padahal sejak tahun 1958 Indonesia sudah 13 kali meraih trofi piala Thomas.
Ini merupakan kemenangan pertama kalinya tim Jepang atas Indonesia. Jepang meraih poin di nomer Tunggal setelah Kenichi Tago mengalahkan Taufik Hidayat yang juga di nomer Ganda Putra mengalahkan Markis Kido dan Hendra Setiawan. Penentu kemenangan ditorehkan Takuma Ueda yang menaklukan Hayom Rumbaka. Indonesia hanya meraih dua poin dengan kemenangan yang diraih Simon Santoso di nomor Tunggal dan pasangan Alvent Yulianto. Penderitaan Tim Indonesia semakin lengkap setelah Tim Uber Indonesia juga gagal melaju ke semifinal setelah dikalahkan Tim Jepang 2-3.
Negara yg besar ini seolah kehabisan tenaga mengayuh bahtera di tengah badai dan gelombang samudera. Adakah karena mengayuhnya sendiri-sendiri atau sang nakhoda asyik bersenang-senang?
ReplyDeleteKepada siapa aku bertanya?
Dari judulnya saja sungguh menyedihkan, badminton boleh terpuruk.....masih banyak kok yg bisa di banggakan. salah satunya aku masih bangga sbg bangsa Indonesia. Move On...
ReplyDelete@Yadi Karnadi
ReplyDeleteSemoga saja pelajaran di SMP tentang Landasan Pancasila tidak berubah Pak,hingga kita masih punya harapan besar pada anak-anak kita untuk bisa mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
Kalaupun kita "bertanya", mereka tak akan menjawab kita karena perut mereka pun masih merasa belum cukup,hehe.
Makasih Pak,happy blogging.
@Melati Putih
Yalah..,Neng jangan terpuruk,tetap semangat menjalani hidup,Indonesiamu ialah Indonesiaku juga.Thanks ya,happy blogging.
jagoan mah dimana-mana ge' eleh heula kang..kalm masih ada tahun berikutnya.
ReplyDeletesugan atuh bisa menang sepertijaman limswiking deh