Potret Buram Sepakbola Indonesia - Ketika laga Inter Milan Vs U23 Selection di gelar, Gelora Bung Karno membiru. Inter Milan merasa seolah bermain dikandangnya sendiri, Giuseppe Meazza. Saya yakin mereka para Interisti bukan tidak mencintai tim kesayangannya Tim Nas Indonesia.
Bila akhir-akhir ini suporter tewas adalah Tragedi Baru Sepak Bola Indonesia dan Gelora Bung Karno Membiru, semata mereka kecewa atas Potret Buram Persepakbolaan Indonesia. Toh.., kilas balik kebelakang waktu Tim Nas bermain di laga AFF, dua suporter ini, Jak Mania dan Bobotoh bisa duduk berdampingan menyaksikan Tim Nas kebanggaannya berlaga.
Bila akhir-akhir ini suporter tewas adalah Tragedi Baru Sepak Bola Indonesia dan Gelora Bung Karno Membiru, semata mereka kecewa atas Potret Buram Persepakbolaan Indonesia. Toh.., kilas balik kebelakang waktu Tim Nas bermain di laga AFF, dua suporter ini, Jak Mania dan Bobotoh bisa duduk berdampingan menyaksikan Tim Nas kebanggaannya berlaga.
Kita lebih mampu bijaksana, dengan kebijaksanaan orang lain. Dan orang akan lebih berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain. Namun jika dari setiap kejadian jawabannya: "Kita mesti bebenah, kita mesti belajar dari kejadian dan kekalahan ini", sampai kapan kita pintar kalau kata belajar ini hanya jadi senjata untuk mengelak dari ketidak-mampuan kepengurusan PSSI.
Bagaimana tidak geli kawan, ketika PSSI akan bisa membina pemain, suporter, dan penonton bola Indonesia kalau dalam kepengurusan PSSI sendiri (baca kisruh) banyak jadi pertanyaan warga Indonesia ? Semoga dua tamparan ini bisa digunakan PSSI untuk benar-benar belajar agar Gelora Bung Karno bisa Memerah lagi.
Happy Blogging !
Bagaimana tidak geli kawan, ketika PSSI akan bisa membina pemain, suporter, dan penonton bola Indonesia kalau dalam kepengurusan PSSI sendiri (baca kisruh) banyak jadi pertanyaan warga Indonesia ? Semoga dua tamparan ini bisa digunakan PSSI untuk benar-benar belajar agar Gelora Bung Karno bisa Memerah lagi.
Happy Blogging !
memang sangat memprihatikan ya sob. olah lara yang didukung semua lapisan masyarakat ,dan didanai milyaran ini dibuat ajang gontok gontokan..
ReplyDeletesaya berharap ini adalah tragedi yang terakhir. dan turut mengucapkan bela sungkawa yang sedalam dalamnya atas musibah ini.
syukron n happy bogging
@ASPeMusik
ReplyDeleteWuuiih.., lama juga tak di elus nieh blog,hehe.
Yup Gan,melihat kejadian kemarin, rasanya kita masih bermimpi bila sepakbola Indonesia menjadi sepakbola industri. Sepakbola yang telah bisa mengusung rasa "Nasionalisme" kini pudar maknanya, tercoreng aksi-aksi brutal yang sungguh sangat memilukan.
Kita semua ikut prihatin dan berbela sungkawa dengan tragedi sepakbola kemarin,semoga keluarga korban bisa menerima ini dengan lapang dada. Korban sendiri bisa mendapat tempat yang layak disisi Alloh,amin.
Makasih Gan,happy blogging.
PSSI itu nggak punya MATA..! mangkanya nggak bisa melihat mana yang benar mana yang salah, mana yg baik n mana yg buruk buat persepakbolaan indonesia...
ReplyDeletePSSI itu TULI..! rakyat udah muak,,rakyat udah bosan, aspirasi rakyat tidak didengar, tidak dihiraukan,,,
PSSI itu GAK PUNYA WAJAH..! enjoy aja meskipun kebijaannya tidak benar, bah apa kata orang kecil..
PSSI itu GILA..! sudah merusak persepakbolaan indonesia..liga, timnas,,,kacau semua,,ajorr,,mengurus diri sendiri aja gak becos apalagi ngurus sepak bola... payah
(aspirasi rakyat)
@Hendri Prastio Kurniawan
ReplyDeleteHehe, keras juga nieh sobat satu.
Benar kawan, tragedi sepakbola sekarang terlebih telah meminta korban, semoga menjadi pembelajaran yang serius untuk kita semua(terutama PSSI) untuk menjadikan sepakabola Indonesi sebagai ajang pemersatu bangsa yang memang multikultural ini.
Makasih kawan,happy blogging.
tidak hanya buram, tapi sudah kelam dan gelap, satu-satunya jalan PBB bidang olah raga harus turun tangan untuk dapat bangkit..
ReplyDeletecape kita nontonnya, makanya sayah mah nontonnya liga inggris wae...ah.
maaf..bukan ngga cinta bola endonesia....cape..kang.
masa nonton bola jadi "mati"...?!aneh kan
@Cilembu thea
ReplyDeletePoek dunk Kang,hehe.
Nuhun ach,wilujeng ngeblog ae.
ehm...sudah terlalu banyak tamparan bahkan pukulan mungkin untuk membuka mata PSSI..tapi ya itu...dah kadong buta...moga lebih baik..
ReplyDelete