Kemarin memang aku turuti apa katamu untuk sedikit belajar melupakanmu. Namun cinta sudah kadung melekat dihati, segala upayaku sia-sia. Aku merindukanmu....,aku ternyata tak bisa lepas dari cintamu. Diantara bintang aku bertanya, apakah ini yang namanya cinta? Indah yang sekejap mata, namun sakitnya tak terhinnga. Kata-katapun tak mampu mewakili akan pedihnya hati ini.
Kau hadir membawa sejuta harapan dan impian.. Janjikan tawa canda penuh bahagia, hingga segenggam impian dan angan kuraih. Tapi kini mengapa harus luka yang kudapat? Kepedihan hati yang tak terobati, disaat hati ini telah yakin cintaku hanya...,Deras.
Ada banyak rangka cerita cinta yang telah kita bangun...., rangka ini begitu indah, namun tak sekokoh angan yang kita canangkan, sesaat runtuh setelah egomu menghancurkannya. Sungguh sayang..., aku tak bisa menghindar dari rasa takut akan kehilanganmu, namun kini ..., menjelma menjadi kenyataan.
Dan pun..., setelah aku rasakan, ternyata teorimu banyak yang salah. Katamu.., lebih baik dicintai daripada mencintai...,itu tak berarti tuk cintaku padamu. Pada saat di cintai, kita hanya merasa bangga, namun saat mencintai kita dapat merasakan arti bahagia sesungguhnya. Lalu katamu juga..,cinta tak harus memiliki ? Namun menurutku semua orang ingin memiliki, bahkan kadang merasa harus memiliki. Sedikit nasihatmu.., dengan melihat orang yang dicintai bahagia, kita pun bahagia ? Bulsit...,aku hanya berpura-pura bahagia sementara hatiku sakit.
Raga ini cukup mengerti akan dirimu, namun hati selalu bertanya kenapa dikehidupan ini selalu ada orang lain.., orang lain yang mampu memiliki dirimu. Kesunyian ini terlalu indah...., walaupun pahit aku rasakan. Dalam sepi ini aku selalu mencari sinar matamu, lama kutunggu namun tetap tak ketemu. Akan aku simpulkan tangis ini, memaut harapan yang tenggelam...., heem...dilema rindu !
Aku dan setiaku.., bersamaan membisu karena terlalu jauh untuk meraih bintang yang senantiasa kutatap. Aku dan impianku mengikuti diam dan termenung.., namun tercipta sebuah mimpi yang hilang dengan sekejap. Walau cintaku sebesar dunia namun mimpiku memang tak akan pernah sempurna karena dirimu akan tetap menjadi seorang ”putri” yang terhalangan mahligai.
hmm akhirnya sobatku hadir juga, sudah lama tak berkunjung ke blog ini, ternyata ada yang sedang galau tingkat dewa...mimpi memang tak akan pernah sempurna,,karena di atas mimpi masih ada mimpi ...salam :)
ReplyDeletewah,kemana saja kang,lama nggak up-date ya,bagaimana kabarnya yah,oh ya tulisannya menyentuh bangget bak pujangga.oh ya sekedar info zigzoor dan kampungku blog satu admin.salam sehat selalu.
ReplyDeleteSusahnya mimpi yang sempurna ya Kang ?
ReplyDeleteNice share,thanks!
sebelum saya komentar,saya sampe buka archive nya, ternyata memang artikel baru, setelah sekian lama blog ini ditinggalkan.
ReplyDeleteselamat datang kembali kang.soal mimpinya saya meng amin i pernyataannya bang Hariyanto deh...maklum masih kaget dengan kemunculannya kembali.
salam sehat dan ceria selalu yah
Itulah kehidupan,tak ada yg sempurna,di saat kita mencintai tetapi trnyata cinta itu bukan untuk kita,tetapi tuhan maha adil tuhan tidak akan menjauhkan tulang rusuk ny dari tubuh seseorang,begitupun perasaan cinta seseorang pasti tuhan akan mempersatukannya hanya saja takdir yg tak bisa kita tolak karna takdir telah di tentukan tuhan,kita hanya mampu bertawakal cinta tidak harus memiliki namun cinta begitu indah kita pelihara karna cinta adalah anugrah terindah yg telah tuhan beri untuk kita,karna kalo kita tak punya cinta hidupny pasti buram
ReplyDeleteHehe maaf kepanjangan keasikan sih