Saudaraku,
umat Islam di Indonesia semakin lama hilang rasa persatuannya. Bisa dilihat
bagaimana umat terangkat emosinya hanya karena sesuatu alasan yang sepele. Akal
sehat sudah hilang berganti kekuatan fisik dan dorongan hawa nafsu. Padahal
mereka yang bertengkar dan berkelahi itu adalah sesama muslim jua.
Na’udzubillah jikalau sampai ada yang tertumpahkan darahnya. Sungguh saudaraku,
mari bersama kami tebarkan kebaikan dan kembali memahami bersama apa itu
hakikat dari ukhuwwah.
Al-Faruq, Umar bin Al Khattab memberikan satu nasihat: “Janganlah cintamu
dijadikan sebagai bebanan, dan jangan jadikan pula marahmu sebagai kehancuran.
Kemudian ada yang bertanya: apakah maksudnya? Umar berkata: “Jika kamu
mencintai, jangan berlebihan seperti cintanya seorang bayi pada sesuatu secara
berlebihan, dan jika kamu marah maka jangan membuatkan kamu senang dengan
hancurnya saudara kamu dan celaka”. (HR Bukhari dalam kitab Al Adab)
Hasan bin Ali berkata: “Janganlah kamu berlebihan dalam mencintai sesuatu, dan
jangan pula berlebihan dalam membenci sesuatu, dan barangsiapa yang menemukan
pada saudaranya tanpa (penutup) maka janganlah disingkap lagi”.
Umar bin Khoththob radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan bahwa dia tidak mau hidup lama di dunia yang fana ini kecuali karena TIGA HAL, YAITU :
[1] keindahan berjihad di jalan Allah.
[2] repotnya berdiri Qiyamul Lail
[3] indahnya bertemu dengan sahabat lama.
Hakikat UKHUWAH :
[1] Ukhuwah adalah hadiah, kenikmatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala
Dalam berukhuwah harus meluruskan ataupun membersihkan hati dari niat yang salah. Adapun usaha untuk menguatkan hati merupakan hal yang perlu dipelihara. Sedangkan yang mampu menguatkan hati adalah Allah semata. Maka dari itu, seorang hamba hendaknya meminta kepada Allah untuk dikuatkan ukhuwahnya terhadap saudara-saudaranya yang muslim.
[2] Ukhuwah lahir dari buah keimanan seorang muslim
Dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa tidak sempurna iman seseorang sehingga dia mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.
[3] Ukhuwah melahirkan kekuatan.
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(Al-Qur’an Al-Karim Surah Al-Anfal [8] : ayat 46)
[4] Ukhuwah harus teruji.
Seringkali ketika dalam kondisi senang, banyak para sahabat kita yang mendekat dan jumlahnya pun bertambah. Ini merupakan bunga-bunga ukhuwah. Akan tetapi, ketika kondisi sulit menimpa, bisa jadi hal ini dapat mengguncangkan ukhuwah kita. Jadi, saat inilah ukhuwah teruji. Dan tingkatan ukhuwah yang tertinggi adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudaranya).
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”
(Al-Qur’an Al-Karim Surah Ali-Imran [3] : ayat 159)
Salam Ukhuwah
empat basic ukhuwah,,yang semoga bisa mempersatukan umat islam di seluruh dunia dalam persaudaraan muslim.....salam :-)
ReplyDeleteiya semoga sob..
Deletesalam sehat saja kang,saya menyimak saja yah kang..kunjungan lama nggak kesini.
ReplyDeleteibu angkat jempol & hormat...semoga kita sesama hamba ALLAH diberi ketaqwaan yng kuat &selalu menjaga persaudaraan...dlm kehidupan kita....amin
ReplyDeletesemoga bp raihan mendapat hidayah seperti almarhum uje....siapa tahu akan ada ustd uje 2 yng lain.....tak ada perselisihan antar umat.....krn perbedaan & masalah .....begitu indah persaudaran....dng ketulusa & keichklasa beribadah dlm kehidupan sebagai sesama hamba ALLAH.....amin...jdi terharu tak terasa smp nangis......hehehe
ReplyDelete