Setiap orang punya cerita dan kisah yang berbeda dalam
kehidupannya, akupun demikian adanya denganmu. Cerita kita tak akan pernah
terputus karena domain lewat dari expirasi. Cerita cinta kita memang tak
balance, karena suatu saat aku pernah patah hati karenamu. Hingga lahir banyak
kata, banyak makna, banyak renungan ketika aku patah hati. Terasa begitu
menyakitkan, walau hanya sekedar menghela nafas...., sakitnya beranak-pinak
puluhan ribu.
Pepatah bijak tentang hidup mengatakan “Lebih baik
sakit gigi daripada sakit hati, karena tidak ada obat untuk sakit hati selain
dengan cinta lagi”. Cinta itu kadang buta, karena cinta tidak akan pernah
melihat walau sekeras apapun kita menangis, walau sekeras apapun kita
menginginkannya. Sebuah kata sedih mungkin tidak cukup untuk menggambarkan
luasnya patah hati. Tapi lebih dari cukup untuk diucapkan lidah, lebih dari
cukup untuk meneteskan air mata. Dan cukup untuk membuat imaginasi kita selalu
berhaluan akan perpisahan.
Kecintaan sejati yang kupunya, kesetiaan hati yang
ada, hingga kugantungkan seluruh asaku padamu, namun kamu merobeknya dengan
satu pengkhianatan. Aku seperti kehilangan kaki untuk berdiri saat hadirmu tak lagi
untukku. Aku seperti kehilangan mata untuk melihat, saat hatimu benar-benar
berpaling dariku. Cincinmu membuat hancur hidupku. Begitu mudah kau kuburkan cerita indah kita, begitu mudah
kamu berkata, meski tanpa terucap… "hubungan kita, cukup sampai disini!”.
Meratapi hati yang sedang patah adalah siksaan
terberat. Mengungkapkan satu persatu kata, layaknya merayap dari satu pohon ke
pohon yang lain. Tak mungkin mengecualikan sesuatu yang sulit dilupakan. Jika
kita tidak benar-benar mengerti bahwa setiap kata adalah setiap perbuatan. Dan
penyebab dari semua itu adalah makna yang terbohongi oleh hati.
SOCIALIZE IT →